Minggu, 02 Desember 2012
Makalah Adpen "Sarana Dan Prasarana"
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia pendidikan merupakan dunia dimana terdapat kegiatan pembelajaran
antara guru dan murid, kedua komponen ini tidak dapat dihilangkan dalam sebuah
proses pendidikan karena apabila hilang salah satu maka tidak akan pernah
tercapai tujuan pembelajaran. Namun, di sisi lain ada komponen yang juga sangat
berperan sebagai penunjang kegitan pembelajaran baik secara langsung maupun
tidak langsung. Komponen yang tidak kalah penting adalah sarana dan prasarana.
BIMBINGAN DAN KONSELING
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kemajuan berpikir
dan kesadaran manusia akan diri dan dunianya, telah mendorong terjadinya
globalisasi. Situasi globalisasi membuat kehidupan semakin kompetitif dan
membuka peluang bagi manusia untuk mencapai status dan tingkat kehidupan yang
lebih baik. Dampak positif dari kondisi global telah mendorong manusia untuk
terus berfikir, meningkatkan kemampuan dan tingkat kehidupan yang lebih baik,
sedangkan dampak negatif dari globalisasi itu sendiri diantaranya: keresahan
hidup di kalangan masyarakat yang semakin meningkat karena banyaknya konflik,
adanya kecendrungan pelanggaran disiplin, adanya ambisi kelompok yang dapat
menimbulkan konflik dan pelarian dari masalah melalui jalan pintas yang
bersifat sementara, seperti penggunakan obat-obat terlarang. Untuk menangkal
dan mengatasi masalah itu perlu disiapkan insan dan sumber daya manusia yang
harmonis lahir bathin, sehat jasmani dan rohani, bermoral, menguasai ilmu
pengetahuan dan tekhnologi secara profesional, serta dinamis dan kreatif.
MANAJEMEN PERPUSTAKAAN ISLAM
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Perpustakaan
sebagai sumber utama belajar yang berperan penting dalam proses pembelajaran.
Perpustakaan adalah tempat pengumpulan pustaka atau kumpulan pustaka yang
diatur dan disusun dengan system tertentu. Membaca sangatlah penting dalam
pembelajaran, karena membaca adalah modal utama bagi kita (pelajar) untuk
mencapai
prestasi
yang kita inginkan, dan perpustakaan sebagai sarana untuk memenuhi modal
tersebut.
Setiap
perpustakaan baik kecil maupun besar perlu di tata dan di atur dengan baik
sehingga pelaksanaan kegiatan kerjanya dapat berjalan dengan efisien dan
efektif, jika suatu perpustakaan memiliki setruktur organisasi yang mantap dan
staf karyawan memiliki kompetensi yang menjadi persyaratan yang harus di
pengaruhi oleh sumber daya manusia perpustakaan dewasa ini
Sumber
daya manusia atau tenaga kerja kepustakaan yang memiliki kompetensi yang
memungkinkan setiap jaenis pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik tepat
waktu, tepat sasaran dan sebanding antara biaya dan hasil yang di peroleh.
Tanpa struktur organisasi yang mantap dan SDM yang memiliki kompetensi,
mustahil suatu perpustakaan dalam mencapai visi dan misinya sebagai unsure
penunjang perguruan tinggi dalam mewujudkan berbagai fungsinya, seperti fungsi
edukas i(sumber belajar para civitas akademik).
Kamis, 01 November 2012
Pola Pembelajaran di Pesantren
Judul Buku :pola pembelajaran di pesantren
Nama Penulis :Drs.
Maksum, MA
Tahun Terbit :2003
Tebal Buku :134
Halaman
Di terbitkan :
oleh jendral kelembagaan Agama Islam
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Sejarah kemunculan pesantren
Pesantern
merupakan lembaga pendidikan dan pengajaran islam di mana di dalamnya terjadi
interaksi antara kyai atau usdaz sebagai guru dan para santri sebagai murid
dengan mengambil tempat di masjid atau di halaman-halaman asrama(pondok untuk
mengaji dan membahas buku-buku teks ke agamaan karya ulama masa lalu.
Jauh sebelum masa kemerdekaan: pesantren telah menjadi sistem
pendidikan nusantara, hampir di seluruh pelosok nusantara, khususnya di
pusat-pusat kerajaan isalam telah terdapat lembaga pendidikan yang kurang lebih serupa walaupun
menggunakan nama yang berbeda-beda seperti meunasah di Aceh, Surau
di Minangkabau dan pedsantren di jawa. Namun demikian, secara historis awal
kemunculan dan asal usul semua itu masih kabur.
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
A.landasan filosofis
Landasan filosofis dalam
pengembangan kurikulum ialah pentingnya rumusan yang didapatkan dari hasil
berpikir secara mendalam, analisis, logis, sistematis dalam merencanakan,
melaksanakan, membina dan mengembangkan kurikulum baik dalam bentuk kurikulum
sebagai rencana (tertulis), terlebih kurikulum dalam bentuk pelaksanaan di
sekolah.
PELAJAR MASA KINI
Oleh : Aceng Qodir Khoerul Afandi[1]
Indonesia merupakan Negara yang berkembang, merupakan negara yang kaya akan sumber daya
alam, namun sumber daya manusia di Indonesia patut di pertanyakan oleh kita, karna saat kita melihat seorang pelajar masa ini, yang merupakan pelajar yang
tak pernah ada perasaan tentang dirinya yang menyandang status sebagai pelajar,
tidak sedikit para pelajar yang terlibat kriminalitas. Entah siapa yang
salah....!. Padahal pihak sekolah
memberikan pengajaran yang positif, para pelajar tidak pernah di ajarkan untuk
berbuat kriminal, contohnya tawuran antara pelajar, sebenarnya problem ini
harus di pikirkan oleh para orang tua yang ada di sekolah maupun orang tua yang
ada di rumah, bukan acuh saja dengan keadaan yang bisa meruksak mutu pendidikan
di negri tercinta ini.
Selasa, 10 Mei 2011
HUBUNGAN ILMU AKHLAK DENGAN ILMU LAIN
NAMA :ACENG QODIR KHOERUL AFANDI
NIM :1210 2010 03
SEMTER :II
KELAS :A
MATA KULIAH :AHKLAK TASAWUF
NIM :1210 2010 03
SEMTER :II
KELAS :A
MATA KULIAH :AHKLAK TASAWUF
HUBUNGAN ILMU AKHLAK DENGAN ILMU LAIN
A.Hubungan Ilmu Akhlak Dengan Ilmu Tauhid
Ilmu Tauhid sebagaimana di kemukakan Harun Nasution mengandung arti sebagai ilmu yang membahas tentang cara-cara meng Esakan Tuhan,sebagai salah satu sifat yang terpenting diantara sifat-sifatTuhan lainnya.Dari berbagi istilah yang berkaitan denag ilmu Tauhid itu kita dapat memperoleh kesan yang mendalam bahwa ilmu Ilmu tauhid itu pada intinya berkaitan dengan upaya memahami dan meyakini adanya Tuhan dengan segala sifat dan perbuatan-Nya.termasuk juga dalam pembahasan Ilmu Tauhid ini adalah mengenai rukun Iman yang enam.
Langganan:
Postingan (Atom)