Social Icons

Minggu, 02 Desember 2012

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN ISLAM



BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Perpustakaan sebagai sumber utama belajar yang berperan penting dalam proses pembelajaran. Perpustakaan adalah tempat pengumpulan pustaka atau kumpulan pustaka yang diatur dan disusun dengan system tertentu. Membaca sangatlah penting dalam pembelajaran, karena membaca adalah modal utama bagi kita (pelajar) untuk mencapai
prestasi yang kita inginkan, dan perpustakaan sebagai sarana untuk memenuhi modal tersebut.
Setiap perpustakaan baik kecil maupun besar perlu di tata dan di atur dengan baik sehingga pelaksanaan kegiatan kerjanya dapat berjalan dengan efisien dan efektif, jika suatu perpustakaan memiliki setruktur organisasi yang mantap dan staf karyawan memiliki kompetensi yang menjadi persyaratan yang harus di pengaruhi oleh sumber daya manusia perpustakaan dewasa ini
Sumber daya manusia atau tenaga kerja kepustakaan yang memiliki kompetensi yang memungkinkan setiap jaenis pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik tepat waktu, tepat sasaran dan sebanding antara biaya dan hasil yang di peroleh. Tanpa struktur organisasi yang mantap dan SDM yang memiliki kompetensi, mustahil suatu perpustakaan dalam mencapai visi dan misinya sebagai unsure penunjang perguruan tinggi dalam mewujudkan berbagai fungsinya, seperti fungsi edukas i(sumber belajar para civitas akademik).

B.     Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yang di anggap urgen dalam masalah ini
1.      Bagaimana pola struktur organisasi perpustakaan yang efektif?
2.      Factor-faktor apa yang mempengaruhi pola strukyur oraganisasi suatu perpustakaan?
3.      Standar apa yang harus di penuhi oleh staf atau karyawan perpustakaan?
C.    Sistimatika pembahasan
Makalah ini membahas tentang
1.      Pengertian judul yaitu membahas sekitar pengertian struktur organisasi, perpustakaan dan kompetensi
2.      Struktur organisasi perpustakaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.    Organisasi
Pengertian organisasi menurut Prof.Dr.Mr.S.Prajudi Atmosudirdjo dalam buku-bukunya”dasar-dasar ilmu administrasi adalah” suatu bentuk kerja sama antara sekelompok orang berdasarkan suatu perjanjian untuk bekerja sama guna mencapai suatu tujuan bersama yang tertentu”.
Organisasi di bentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan organisasi inilah yang mendorong orang-orang yang menjadi suatu organisasi dengan harapan bahwa organisasi itu dapat memenuhi keinginan keinginannya bahkan dapat melindungi kepentingan hidupnya. Suatu organisasi yan g baik bentuknya sederhana sesuai dengan tuntunan tugas pokok dan fungsi yang menimbulkan beban kerja
B.     Staf
Staf perpustakaan merupakan komponen yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan layanan perpustakaan, oleh karena staf perpustakaan harus memenuhi dari segi jumlah dan mutu untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dan program yang dikembangkan oleh perpustakaan.
C.    Perpustakaan
Pengertian perpustakaan menurut sulistyo basuki dalam bukunya pengantar ilmu
Perpustakaan adala” ruangan sebuah ruangan bagian sebuah gedung, atau gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku atau terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk di baca bukan di jual”.











BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Setiap perpustakaan, baik kecil maupun besar, perlu diatur dan ditata sedemikian rupa, agar dapat mencapai tujuannya, yaitu untuk meningkatkan layanan demi kepuasan pengguna perpustakaan.
Sebelum membahas lebih jauh makalah ini, terlebih dahulu kita memberikan pengertian judul:
Kata “Struktur” berarti “cara bagaimana sesuatu disusun atau dubangun; susunan; bangunan”1.
Yang dimaksud “organisasi” adalah “menyusun struktur kekuasaan formal, batasan jelas dan dikoordinasi untuk mencapai obyek tertentu”2.
Jadi Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang menunjukkan semua tugas kerja untuk mencapai tujuan organisasi.
Sedang yang dimaksud “kompetensi” adalah “kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan) sesuatu”.
Kata “Perpustakaan” berasal dari kata dasar “pustaka” yang mendapat inbuhan per dan an, sehingga berarti tempat atau kumpulan bahan pustaka (wadah informasi dapat berupa buku & non buku).4 Jadi Perpustakaan adalah “lembaga yang menghimpun bahan pustaka dan menyediakan sarana bagi orang untuk memanfaatkan koleksi tersebut
Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa makalah ini membahas Struktur/susunan organisasi dan kompetensi staf/karyawan yang terlibat dalam mengelolah Perpustakaan.

B. Struktur Organisasi Perpustakaan
1. Macam-macam Pola Struktur Organisasi Perpustakaan
Struktur organisasi perpustakaan ada beberapa macam:
a. Berdasarkan Fungsi.
Pola struktur organisasi yang disusun berdasarkan fungsi, seperti bagian Tata usaha (mengurus masalah kepegawaian, keuangan, administrasi, perlengkapan dan kerumahtanggaan, bagian Layanan teknis (pengadaan, Pengolahan dan perawatan koleksi), bagian layanan
pengguna (sirkulasi, Referensi, Tandon/cadangan dan koleksi khusus), Bagian Penelitian dan pengembangan, bagian jaringan kerjasama.
Walaupun terbagi atas beberpa bagian, hendaknya masing-masing bagian/seksi tidak bekerja autonom (sendiri-sendiri), sehingga terpisah dari bagian yang lain, misalnya bagian layanan teknis memiliki hubungan erat dengan bagian layanan pengguna. Dan bagian layanan pengguna mempunyai hubungan erat dengan bagian Jaringan kerjasama, bagian kejasama mempunyai hubungan erat dengan bagian pengembangan dan seterusnya.
“Pada umumnya, perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia tersusun berdasarkan fungsi”4. Jadi pola ini sudah menjadi pedoman bagi perpustakaan Perguruan Tinggi seluruh Indonesia, bahkan sebahagian Perpustakaan umum (Daerah)
Contoh Struktur organisasi Perpustakaan menurut fungsinya seperti yang digambarkan pada buku Pedoman Perpustakaan edisi 3 tahun 2004 yang diterbitkan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi RI








 













b. Berdasarkan Fungsi.
Struktur organisasi perpustakaan berdasarkan subyek sering pula digunakan perpustakaan perguruan Tinggi dan perpustakaan umum, pembagian berdasarkan subyek biasanya bersifat terbuka dan tersedia ruangan studi yang berdekatan dengan rak buku. Pembagian berdasarkan subyek dapat berfungsi sebagai perpustakaan khusus bagi pemakai. Dan “banyak perpustakaan perguruan Tinggi membagi perpustakaan menjadi 3 kelompok subyek luas yaitu humaniora atau kemanusiaan, ilmu-ilmu sosial serta ilmu pengetahuan dan teknologi…. . Disamping koleksi berdasarkan subyek tersebut, masih ada lagi bagian umum serperti bagian referens, bagian sirkulasi, dan bagian pengadaan.”
Contoh Struktur organisasi perpustakaan berdasarkan subyek :


 













c. Berdasarkan Kawasan
Pola struktur organisasi yang disusun berdasarkan fungsi, seperti bagian Tata usaha (mengurus masalah kepegawaian, keuangan, Struktur organisasi perpustakaan dibagi berdasarkan wilayah atau kawasan yang dilayaninya. Pola ini lazim digunakan oleh perpustakaan umum. Karena itu perpustakaan umum yang menganut berdasarkan kawasan akan memiliki perpustakaan pusat, perpustakaan cabang dan perpustakaan keliling (mobile liberaries). Perpustakaan perguruan tinggi acap kali menggunakan pola ini misalnya mendirikan perpustakaan departemen, seperti perpustakaan hukum, fisika, kesehatan kedokteran.
Contoh Struktur organisasi perpustakaan berdasarkan kawasan:


 








 






d. Berdasarkan pemakai yang dilayani.
Pada perpusrakaan umum terdapat ruangan khusus untuk anak-anak, remaja, tuna-netra, atau kelompok berdasarkan ciri ekonomis (misalnya pengusaha, pensiunan) sedangkan pada perpustakaan perguruan tinggi biasa dikelompokkan pada perpustakaan program S-1, S-2 dan S-3, atau ruangan khusus koleksi langkah, koleksi khusus peneliti. Contoh struktur berdasarkan pemakai yang dilayani :








BAGIAN
KKOLEKSI
S-3
 
 



















e. Berdasarkan Jenis Dokumen.
Struktur organiasasi berdasrakan jenis dokumen banyak digunakan perpustakaan nasional dan perpustakaan daerah. Pola struktur berdasarkan jenis dokumen dibagi menjadi: bagian buku, bagian peta, bagian majalah, bagian film, bagian terbitan Pemerintah. Setiap bagain bertanggung jawab atas pengadaan, pengkatalogan dan pengklasifikasian serta jasa layanan. Pada perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan umum, biasanya terdapat ruangan khusus Skripsi, Tesis, Disertasi, Majalah, Jurnal, buku, audi visual, dan ruangan multimedia.
Contoh Struktur organisasi perpustakan berdasarkan jenis dokument yaitu:


 
















2. Faktor yang Mempengaruhi Pola Struktur Organisasi Perpustakaan
Pola sistem yang dianut oleh suatu perpustakaan perlu dikaji secara mendalam ditinjau dari segi efesiensi dan efektifitasnya. Bila tujuannya memperoleh efesiensi, polanya harus sederhana. Pustakawan perlu memahami masalah pola organisasi kerena pemilihan pola yang kurang tepat dapat menimbulkan masalah pada jasa pelayanan yang kurang memuaskan tetapi biayanya mahal.
Penetuan pola struktur oerganisisi perpustakaan yang akan dipilih tergantung pada faktor:
a. Tujuan Perpustakaan
            Tujuan atau obyek perpustakaan merupakan faktor yang penting bagi perencanaan bagian-bagian perpustakaan.
b. Jenis Pemakai
jenis pemakai yang akan dilayani menentukan pola organisasi. Misalnya, perpustakaan khusus untuk tunanetra memerlukan jasa dan layanan yang berlainan dengan perpustakaan sekolah.
c. Jenis Dokumen;
Jenis dokumen menentukan pola pengelolaan serta organisasi perpustakaan yang mengkhususkan diri pada dokumen kertografis seperti peta, atlas dan globe akan memerlukan tenaga yang dan materi konservasi yang berlainan dengan perpustakaan yang mengkhususkan diri pada buku saja.
d. Keadaan gedung perpustakaan.
Gedung perpustakaan yang direncanakan dengan cermat serta lebih fleksibel (luwes) akan memudahkan penyeliaan serta memberikan berbagai pilihan dalam menentukan pola organisasi .
e. Personalia perpustakaan.
           Setiap personil harus sesuai dengan pola organisasi yang ditentukan. Pola pada perpustakaan umum yung memetingkan jasa bagi pemakai umum memerlukan personil berlainan dengan perpustakaan khusus dengan jumlah pemakai terbatas.
f. Kegiatan outomasi perpustakaan.
Automasi perpustakan menyangkut banyak aspek, sehingga perlu ditimbang masak-masak dalam menetukan pola perpustakaan. Berbagai jasa perpustakaan dapat dilaksanakan lebih cepat dan efesien karena outomasi, namun sebaliknya automasi juga memerlukan biaya yang tidak sedikit.
g. Bantuan keuangan.
Ini memerlukan pertimbangan yang matang, Karena keterbatasan dana memungkinkan memilih bentuk sentralisasi senua kegiatan dan jasa.
C. Staf/Karyawan Perpustakaan
1.      Jenis Staf Perpustakaan
Staf perpustakaan dewasa ini sebaiknya terdiri dari :
a. Pustakawan dengan pendidikan paling rendah (S-1) dalam bidang ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi (Pusdokinfo), atau S-1 bidang studi lain yang memiliki kompetensi dalam pengelolaan perpustakaan, dengan tugas melaksanakan tugas keprofesian dalam bidang perpustakaan.
b. Asisten pustakawan dengan pendidikan ilmu perpustakaan tingkat diploma dalam bidang ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi
c. Tenaga fungsional lain dengan pendidikan kejuruan atau keahlian tingkat kesarjanaan dengan tugas melaksanakan pekerjaan penunjang keprofesian, seperti pranata komputer dan kearsipan.
d. Tenaga administrasi dengan tugas melaksanakan kegiatan kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, perlengkapan.
2.   Kompetensi Staf Perpustakaan
Staf perpustakaan dewasa ini semakin dituntut memiliki kompetensi:
a. Kompetensi professional yang harus dipenuhi oleh putakawan, yaitu:
1)      Mempunyai pengetahuan dan manpu menjalankan fungsi dan aktivitas sistem perpustakaan.
2)      Memiliki pengetahuan tentang subyek khusus yang sesuai dengan kegiatan perguruan tinggi.
3)      Mengembangkan dan mengelola layanan informasi dengan baik, mudah diakses, dan efektif dalam pembiayaan yang sejalan dengan aturan strategis perguruan tingginya.
4)      Menyediakan bimbingan dan bantuan terhadap pengguna layanan informasi dan perpustakaan.

5)      Melakukan survai mengenai jenis dan kebutuhan informasi, layanan informasi dan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
6)      Mengetahui dan manpu menggunakan teknologi informasi untuk pengadaan, pengorganiosasian dan penyebaran informasi.
7)      Mengetahui dan manpu menggunakan pendekatan bisnis dan manajemen untuk mengkomunikasikan perlunya layanan informasi kepada pimpinan perguruan tingginya.
8)      Mengembangkan produk-pruduk informasi khusus untuk digunakan di dalam atau di luar lembaga atau oleh pelanggan secara individu.
9)      Mengevaluasi hasil penggunaan informasi dan menyelenggarakan penelitian yang berhubungan dengan pemecahan masalah-masalah dengan manajeman informasi.
10)  Secara berkelanjutan memperbaiki layanan informasi untuk menanggapi perubahan kebutuhan.
b. Kompetensi Individu, yang harus dimiliki pustakawan yaitu:
1)      Memiliki komitmen untuk memberikan layanan terbaik.

2)      Manpu mencari peluang dan melihat kesempatan baru baik di dalam maupun di luar perpustakaan.
3)      Berpandangan luas,
4)      Manpu mencari mitra kerja,
5)      Manpu menciptakan lingkungan kerja yang dihargai & dipercaya.
6)      Memiliki keteranpilan berkomunikasi yang efektif.
7)      Dapat bekerjasama secara baik dalam suatu tim kerja.
8)      Memiliki sifat kepemimpinan,
9)      Mampu merencanakan, memprioritaskan dan memusatkan pada suatu hal yang kritis,
10)  Memiliki sifat positif dan fleksibel dalam menhadapi perubahan.
3.      Pembinaan Staf Perpustakaan
Pembinaan staf perpustakaan dapat ditempuh dengan jalur seperti:
a.       pendidikan pustakawan D-3, S-1, S-2 dan S-3 dibidang ilmu perpustakaan.
b.      diklat & pelatihan dibidang perpustakaan.
c.       keikutsertaan dalam seminar, lokakarya dan simposium
d.      Kenaikan pengkat fungsional dan reguler.



























III. P E N U T U P
A. Kesimpulan
1. Sturuktur organisasi perpustaan yang efektif diterapkan dalam sutau adalah stutur organisasi yang dapat memenuhi kepentingan pengguna.
2. Faktor yang mempengaruhi pemilihan sturuktur organisasi suatu perpustakaan adalah tujuan perpustakaan, jenis dokumen, jenis pemakai, kondisi gedung dan jumlah anggaran yang tersedia.
3. Staf/karyawan perpustakaan adalah sataf yang memiliki kompetensi, baik kompetensi professional (mempunyai pengetuhuan/keahlian dibidang Perpusdokinfo), maupun kompetensi Individu (memiliki krakter/akhlak dalam hal pengelolaan dan pengembangan perpustakaan).
B. Saran-saran dan Harapan
1. Makalah ini dapat menambah khasanah perpustakaan mengenai koleksi.
2. Dalam menyusun struktur organisasi suatu perpustakaan, hendaknya disusun disusun secara profesional dengan pertimbangan kepentingan lembaga, bukan kepentingan pribadi.
3. Hendaknya tidak menempatkan staf di perpustakaan yang tidak memiliki kompetensi dibidang kepustakawanan.

















DAFTAR PUSTAKA
Dirjen Pendidikan Tinggi, Depdiknas RI., Perpustakan Perguruan Tinggi buku pedoman, edisi ketiga, Depdiknas RI Dirrektorat Pendidikan Tinggi, Jakarta, 2004
Departemen Pendidikan & Kebuadyaan, RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988.
Prajudi Atmosudirdjo, Dasar-dasar Ilmu Administrasi, Jilid I Cet. ke-VII, Jakarta, 1978.
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Cet. Kedua, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993
Sukarna, Dasar-Dasar Manajemen, Cet.I; Cv. Maju Mundur, Jakarta, 1992
Sumardji, P. Perpustakaan, Organisasi Perpustakaan dan Tatakerjanya, Cet. ke VIII, Kanisius, Yogyakarta, 1988
Soewarno Handayaningrat, Pengatar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen, Cet, II; Gunung Agung, Jakarta, 1982
Soeatminah, Perpustakaan Kepustakaan, dan Perpustakaan; Cet.IV, Kanisius, Yogyakarta, 1991

Tidak ada komentar:

Posting Komentar