Social Icons

Senin, 21 Februari 2011

FILSAFAT ILMU

PENDAHULUAN

Pengerian pendidikan yang lazim pada zaman sekarang berbeda dengan pada zaman nabi, karena pada zaman nabi hanya berkisar pada menyampaikan seruan Agama, berda’wah, memberi contoh, melatih keterampilan berbuat memberi motivasi dan menciptakan lingkungan social yang mendukung pelaksanaan ide pembeentukan pribadi muslim. Orang Makah tadinya suka menyembah berhala, membunuh akan tetapi nabi merubah itu semua dengan seruan keislaman yang beliau ajarkan, kemudian mereka semua berubah dengan menyembah Allah dan lebih teratur di dalam kehidupannya (zakiyahdrazat, 1996 : 27) akan tetapi berbeda dengan pendidikan pada zaman sekarang karena pendidikan pada zaman sekarng lebih pada analisis, dengan memakai system yang lebih sistematis dan sangat kompleks artinya pendidikan tidak terpaku pada satu kajian akan tetapi memakai berbagai system di antaranya adalah landasan filosofis. Dengan adanya landasan tersebut pendidikan berjalan secara proporsional yaitu berjalan sesuai dengan konsep yang di jalankan.
A. Pengertian Fungsi Objeck filsafat penididikan
1. Pengertian Filsafat
Berbicara tentang filsafat, kita harus tahu terlebih dahulu apa arti filsafat itu sendiri. Kata filsafat atau falsafat, berasal dari bahasa Yunani: philoshophia yang banyak diperoleh pengertian-pengertian, baik secara harfiah atau etimologi. Terdiri dari kata philos yang berarti cinta, gemar, suka dan kata sophia berarti pengetahuan, hikmah dan kebijaksanaan. filsafat menurut arti katanya dapat diartikan sebagai cinta, cinta kepada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada hikmah juga kebijaksanaan.
Didalam filsafat pendidikan, akan kita jumpai berbagai macam hal baru yang tentunya akan menambah wawasan keilmuan kita. Dan didalam makalah yang singkat ini akan diterangkan mengenai pengertian filsafat, objek kajian filsafat, serta fungsi dan tugas filsafat pendidikan itu sendiri.
Adapun Filsafat secara Istilah adalah berfikir secara sistematis, radakial dan universal untuk mengarahui sebuah hakikat. (Uus. R dkk, 2011: 31)
Menurut Al-kindi bahwa Filsafat membahas kebenaran atau Hakikat. Jika ada hakikat-hakikat maka harus ada hakikat yang pertama. Maka filsafat pertama itu adalah Tuhan dan Al-kindi juga membahas mengenai jiwa dan Akal. (H.Nasution,2002 : 44)
Filsafat adalah suatu cabang Ilmu pengetahuan yang membahas segala sesuatu dengan tujuan untuk memperoleh Ilmu pengetahuan sedalam – dalamnya sejauh di dalam jangkauan akal budi manusia
Metode filsafat adalah selain bertujuan untuk memperdalam dari objeck peneliatian metode ini pun berusaha untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang universal dengan meneliti akar permasalahannya. (Supiana, 2010 : 58)
Jadi filsafat adalah salah satu cabang dari Ilmu pengetahuan yang berorientasi pada objeck yang di kaji secara universal dan mendalam untuk mencapai kejelasan pemahaman sedalam dan seluas mungkin. Yang merupakan suatu metode cara pandang filosuf. Maka di maksud dengan filsafat pendidikan adalah metode dan cara pandang Filosofis pada wilayah pengalaman yang di sebut pendididkan.
Maka yang di maksud filsafat pendidikan adalah hasil pemikiran yang mendalam secara universal, sistematis mengenai wilayah pendidikan. Dengan mengkordinasikan tentang pendidikan di dalam segala bentuk konsep, asumsi dengan mengaitkannya dengan praktek pendididkan.
2. Fungsi Filsafat
Fungsi filsafat secara umum yaitu:
2.1. Sebagai sarana pengujian penalaran secara Ilmiah, sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiyatan Ilmiyahnya.
2.2. Sebagai satu usaha untuk merifleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metoda-metoda keilmuan.
2.3. Memberikan basic yang logis terhadap metode keilmuan.
Adapun Fungsi dari filsafat adalah memberikan landasan filosofis untuk memahami berbagai konsep dengan teori berbagai disiplin Ilmu sampai membekalkan kemampuan untuk membangun teori ilmiyah. (Uus. R dkk, 2011: 33)
3. Objek Filsafat
Adapun Objek filsafat ada dua macam yaitu:
3.1. Objek materia filsafat ialah suatu yang ada dan yang mungkin ada,Yang pada garis besarnya dapat dibagi atas tiga persoalan Pokok yaitu:Hakikat Tuhan,hakikat alam,dan hakiakat manusia.
3.2. Objek Forma Filsafat ialah usaha mencari keterangan secara radikal (Sedalam-dalamnya sampai ke akarnya/tentang objek materi Filsafat).
Objeck filsafat adalah mencari keterangan yang sedalam-dalamnya.
Pembagian Filsafat sesuai dengan objecknya:
1) Ada Umum yaitumenyelidiki apa yang di tinjau secara umum.
2) Ada Mutlak yaitu sesuatu yang ada secara mutlak ya’nizat yang wajib adanya tidak tergantung pada siapa dan kapanpun juga.
3) Cosmologian yaitu filsafat yang menghendaki kehendak alamdi pelajari apakah sebenarnya alam dan bagaimanakah hubungannya dengan adanya Mutlak
4) Antropologia (filsafat Manusia) karena manusia termasuk “ada yang tidak mutlak” maka juga menjadi objek pembahasan.
5) Etika yaitufilsafat menyelidiki tingkah laku manusia.
6) Logika yaitufilsafat akal budi yang biasanya juga di sebut mantiq. (Uus. R dkk, 2011: 34-35)
Ada juga yang membagi objeck Filsafat Pendidikan
1. Teori Filsafat pendidikan
2. Praktik Filsafat pendidikan
(Redja : 2006)
A. Hubungan Pendidikan Filsafat
Filsafat dengan pendidikan memiliki hubungan sangat erat hubungan itu seperti:
1.1. Filsafat di jadikan oleh para pakar pendidikan sebagai bahan atau media (Intrument) analisis;
1.2. Filsafat juga berfungsi memberikan arah dan tujuan agar teori pendidikan yang telah dikembangkan oleh para ahlinya;
1.3. Filsafat pendidikan berfungsi untuk memberikan petunjuk (guide) dan arah dalam pengemabangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu atau paedagogik sedangkan filosofis pendidikan di Indonesia adalah landasan idealisme,realisme,pragmatisme,perenialisme dan Pancasila. (Uus. R dkk, 2011: 37-38)
B. Urgensi Filsafat Pendidikan sebagai Landasan Pendidikan
Para ahli telah menyoroti dunia pendidikan yang berkembang saat ini, baik dalam pendidikan Islam pada khususnya mauapun pendidikan pada umumnya, bahwa pelaksanaan pendidikan tersebut kurang bertolak dari atau belum dibangun oleh landasan filosofis yang kokoh, sehingga berimplikasi pada kekaburan dan ketidakjelasan arah dan jalannya pelaksanaan pendidikan itu sendiri. Yang dikutib dari Muhaimin, mengemukakan bahwa pelaksanaan pendidikan agama Islam selama ini berjalan melalui cara dialektis metodis seperti halnya pengejaran umum, dan lebih didasarkan pada basis pedagogis umum yang berasal dari filsafat penelitian model Barat, sehingga lebih menekankan pada “transisi pengetahuan agama”. Untuk menemukan pedagogis Islam diperlukan lebih dahulu rumusan filsafat pendidikan Islam yang kokoh.
Omar Mohammad al-Toumy al-Syaibany yang dikutip oleh Abudin Nata, mengemukakan tiga manfaat dari mempelajari filsafat pendidikan Islam, yaitu sebagai berikut;
1. Filsafat pendidikan dapat menolong para perancang pendidikan dan orang-orang yang melakukannya dalam suatu negara untuk membentuk pemikiran sehat terhadap proses pendidikan.
2. Filsafat pendidikan dapat menjadi asas yang terbaik untuk penilaian pendidikan dalam arti yang menyeluruh.
3. Filsafat pendidikan Islam akan mendorong dalam memberikan pendalaman pikiran bagi faktor-faktor spiritual, kebudayaan, sosial, ekonomi, dan politik di negara kita.


C. Filsafat Sebagai Landasan Pendidikan
1. Filsafat merupakan suatuacuan yang di jadikan bahan referensi dalam menentukan pendidikan , di perlukan adanya sistem pendidikan dalam membina filsafat pendidikan yang menyeluruh , realistik, dan fleksibel dalam mengambil landasan landasan dan prinsif-prinsifnya dari ajaran yang mulia. Filsafat juga berhubungan dengan watak ilmu pengetahuan manusia, watak nilai-nilai moral, dan watak proses pendidikan dan fungsinya dalam kehidupan.
2. Filsafat memiliki historis dalam menstransformasi pendiidikan, sehingga filsafat sering di sebut ibu atau ratu rahim (the mother / the queen of the science).sebab dalam dirinya telah lahir berbagai ilmu.
3. Dengan adanya nilai historis yang teraplikasikan ke dalam filsafat, secara tidak langsung filsafat dapat mengkoordinasi dala proses pendidikan , serta bisa membantu dalam perkembangan,sehingga mampu menjadi suatu landasan untuk di jadikan referensi.
4. Selain memiliki nilai historis , filsafat juga berada sebagai satuan sosial. Gagasan dasarnya terletak pada konsep tentang kebenaran ilmu, serta gagasan tentang manusia.
D. Landasa Filisofis Pendidikan
Landasan filosofis pendidikan adalah suatu asumsi yang bersumber dari fisafat yang di jadikan titik dalam pendidikan . ada pun ladasan filosofis pendidikan sebagai berikut:
1. Landasan Idealisme
Para filosofis menklaim bahwa realitas pada hakikatnya bersifat spiritual. Karena manusia itu adalah mahluk yang berfiqir, yang memiliki tujuan Hidup, dan hidup di dalam moral yang jelas. Menurut Epistemologis pengetahuan itu di peroleh dan di ikat kembali melalui intuisi, sedangkan aksoologi bahwa manusia itu di perintah sesuai dengan moral imperative yang bersumber dari realitas yang absolute idealisme.
2. Landasan Realisme

Landasan realism memandang dunia sebagai materi yang hadir dengan tesendirinya dan yang tertata dalam hubungan-hubungan di luar campur tangan manusia.
Implikasi terhadap pendidikanbertujuan untuk penyesuaian diri dalam hidup dan mampu melaksanakan tanggung jawab social oleh karenanya berikan pengetahuan pada peserta didik yang bersifat esensial.
3. Landasan Pragmatisme
Teori umum tentang kenyataan tidaklah mungkin dan tidak perlu.
Pragmatism merupakan suatu sikap hidup, suatu metode dan suatu filsafat yang di gunakan untuk mempertimbangkan nilai suatu idedan kebenaran suatu keyakinan secara praktis.
Implikasi terhadap pendidikan adalah pertumbuhan sepanjang hayat dan rekonstruksi secara terus menerus untuk memperoleh pengalaman yang berguna agar mampu memecahkan segala masalah-masalahbaru dalam kehidupannya.
4. Landasan Perenialisme
Perenialisme adalahkepercayaan filsafat yang berpegang pada niLi-nilIai dan norma-norma yang bersifat kekal abadi.
Akibat dari zaman modern telah menumbuhkanberbagai krisis pada manusia untuk kembali maka ada perenialisme yang mengembalikan pada masa lalu.
Adapun implikasi terhadap pendidikan bertujuan untuk membantu peserta didik membuka dan menginteralisasikan kebenaran terakhir krena kebenaran tersebut bersifat universal dan konstan.
5. Pancasila sebagai Landasan Pendidikan Nasional
Pancasila adalah dasar dari pendidikan Nasional karena pancasila sebagai landasan Ideologi nasional. Yang tercantum didalan UU number 20 tahun 2003 yang m enyatakan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila UUD 1945 di Negara Republik Indonesia. Maka dari itu Indonesia telah memiliki landasan filosofis pendidikan. (Uus. R dkk, 2011: 41-46)


Daftar pustaka
Darazat, zakiyah, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung : Bumi aksara, 1996.
Dr.Redja, Filsafat Ilmu Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006
Nasution, Harun, Islam Di Tinjau Dari Berbagai Aspek jilid II, : UI press, 2002
Ruswandi, uus dkk, Landasan Pendidikan, Bandung : Insan Mandiri, 2011.
Supiana, Metodologi Study Islam, Bandung : Insan Mandiri, 2010.
Http. WWW.GOOGLE.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar