KARL MARX (1818 - 1883)
Entah karena lebih tertarik,
Marx menceburkan diri ke dunia jurnalistik dan sebentar menjadi redaktur
Rheinische Zeitung di Cologne. Tapi, pandangan politiknya yang radikal
menyeretnya ke dalam rupa-rupa kesulitan dan memaksanya pindah ke Paris. Di
situlah dia mula pertama bertemu dengan Friederich Engels. Tali persahabatan
dan persamaan pandangan politik mengikat kedua orang ini selaku dwi tunggal
hingga akhir hayatnya.
Marx tak bisa lama tinggal di
Paris dan segera ditendang dari sana dan mesti menjinjing koper pindah ke
Brussel. Di kota inilah, tahun 1847 dia pertama kali menerbitkan buah
pikirannya yang penting dan besar The poverty of philosophy (Kemiskinan filsafat).
Tahun berikutnya bersama bergandeng tangan dengan Friederich Engels mereka
menerbitkan Communist Manifesto, buku yang akhirnya menjadi bacaan dunia. Pada
tahun itu juga Marx kembali ke Cologne untuk kemudian diusir lagi dari sana
hanya selang beberapa bulan. Sehabis terusir sana terusir sini, akhirnya Marx
menyeberang Selat Canal dan menetap di London hingga akhir hayatnya.
Meskipun ada hanya sedikit uang
di koceknya berkat pekerjaan jurnalistik, Marx menghabiskan sejumlah besar
waktunya di London melakukan penyelidikan dan menulis buku-buku tentang politik
dan ekonomi. (Di tahun-tahun itu Marx dan familinya dapat bantuan ongkos hidup
dari Friederich Engels kawan karibnya). Jilid pertama Das Kapital, karya ilmiah
Marx terpenting terbit di tahun 1867. Tatkala Marx meninggal di tahun 1883,
kedua jilid sambungannya belum sepenuhnya rampung. Kedua jilid sambungannya itu
disusun dan diterbitkan oIeh Engels berpegang pada catatan-catatan dan naskah
yang ditinggalkan Marx.
Karya tulisan Marx merumuskan
dasar teoritis Komunisme. Ditilik dari perkembangan luarbiasa gerakan ini di
abad ke-20, sangat layaklah kalau dia mendapat tempat dalam urutan tinggi buku
ini. Masalahnya, seberapa tinggi?
Faktor utama bagi keputusan ini
adalah perhitungan arti penting Komunis jangka panjang dalam sejarah. Sejak
tumbuhnya Komunisme sebagai bagian tak terpisahkan dari sejarah masa kini,
terasa sedikit sulit menentukan dengan cermat perspektif masa depannya. Kendati
tak seorang pun sanggup memastikan seberapa jauh Komunisme bisa berkembang dan
berapa lama ideologi ini bisa bertahan, yang sudah pasti dia merupakan ideologi
kuat dan tangguh serta berakar kuat menghunjam ke bumi, dan sudah bisa
dipastikan punya pengaruh besar di dunia untuk paling sedikit beberapa abad
mendatang.
Pada saat kini, sekitar seabad
sesudah kematian Marx, jumlah manusia yang sedikitnya terpengaruh oleh Marxisme
sudah mendekati angka 1,3 milyar banyaknya. Jumlah penganut ini lebih besar
dari jumlah penganut ideologi mana pun sepanjang sejarah manusia. Bukan sekedar
jumlahnya yang mutlak, melainkan juga sebagai kelompok dari keseluruhan
penduduk dunia. Ini mengakibatkan kaum Komunis, dan juga sebagian yang bukan
Komunis, percaya bahwa di masa depan tidak bisa tidak Marxisme akan merebut
kemenangan di seluruh dunia. Namun, adalah sukar untuk memantapkan kebenarannya
dengan keyakinan yang tak bergoyah. Telah banyak contoh-contoh ideologi yang
tampaknya sangat punya pengaruh penting pada jamannya tapi pada akhirnya melayu
dan sirna. (Agama yang didirikan oleh Mani bisa dijadikan misal yang menarik).
Jika kita surut ke tahun 1900, akan tampak jelas bahwa demokrasi konstitusional
merupakan arus yang akan jadi anutan masa depan. Berpegang pada harapan,
tampaknya memang begitu, tapi sekarang tak ada lagi orang yang yakin segalanya
sudah terjadi sebagaimana bayangan semula.
Sekarang menyangkut Komunisme.
Taruhlah seseorang percaya sangat dan tahu persis betapa hebatnya pengaruh
Komunis di dunia saat ini dan di dunia masa depan, orang toh masih
mempertanyakan arti penting Karl Marx di dalam gerakan Komunis. Politik
pemerintah Uni Soviet sekarang kelihatannya tidak terawasi oleh karya-karya
Marx yang menulis dasar-dasar pikiran seperti dialektika gaya Hegel dan tentang
teori "nilai lebih." Teori-teori itu kelihatan kecil pengaruhnya
dalam praktek perputaran roda politik pemerintah Uni Soviet, baik politik dalam
maupun luar negerinya.
Komunisme masa kini
menitikberatkan empat ide: (1) Sekelumit kecil orang kaya hidup dalam kemewahan
yang berlimpah, sedangkan kaum pekerja yang teramat banyak jumlahnya hidup
bergelimang papa sengsara. (2) Cara untuk merombak ketidakadilan ini adalah
dengan jalan melaksanakan sistem sosialis, yaitu sistem di mana alat produksi
dikuasai negara dan bukannya oleh pribadi swasta. (3) Pada umumnya, satu-satunya
jalan paling praktis untuk melaksanakan sistem sosialis ini adalah lewat
revolusi kekerasan. (4) Untuk menjaga kelanggengan sistem sosialis harus diatur
oleh kediktatoran partai Komunis dalam jangka waktu yang memadai.
Tiga dari ide pertama sudah
dicetuskan dengan jelas sebelum Marx. Sedangkan ide keempat berasal dari
gagasan Marx mengenai "diktatur proletariat." Sementara itu, lamanya
masa berlaku kediktatoran Soviet sekarang lebih merupakan hasil dari
langkah-langkah Lenin dan Stalin daripada gagasan tulisan Marx. Hal ini
tampaknya menimbulkan anggapan bahwa pengaruh Marx dalam Komunisme lebih kecil
dari kenyataan yang sebenarnya, dan penghargaan orang terhadap
tulisan-tulisannya lebih menyerupai sekedar etalasi untuk membenarkan sifat
"keilmiahan" daripada ide dan politik yang sudah terlaksana dan
diterima.
Sementara boleh jadi ada
benarnya juga anggapan itu, namun tampaknya kelewat berlebihan. Lenin misalnya,
tidak sekedar menganggap dirinya mengikuti ajaran-ajaran Marx, tapi dia
betul-betul membacanya, menghayatinya, dan menerimanya. Dia yakin betul jalan
yang dilimpahkannya persis di atas rel yang dibentangkan Marx. Begitu juga
terjadi pada diri Mao Tse Tung dan pemuka-pemuka Komunis lain. Memang benar,
ide-ide Marx mungkin sudah disalah-artikan dan ditafsirkan lain, tapi hal
semacam ini juga berlaku pada ajaran Yesus atau Buddha atau Islam. Andaikata
semua politik dasar pemerintah Tiongkok maupun Uni Soviet bertolak langsung
dari hasil karya tulisan Marx, dia akan peroleh tingkat urutan lebih tinggi
dalam daftar buku ini.
Mungkin bisa diperdebatkan bahwa
Lenin, politikus praktis yang sesungguhnya mendirikan negara Komunis, memegang
saham besar dalam hal membangun Komunisme sebagai suatu ideologi yang begitu
besar pengaruhnya di dunia. Pendapat ini masuk akal. Lenin benar-benar seorang
tokoh penting. Tapi, menurut hemat saya, tulisan-tulisan Marx yang begitu hebat
pengaruhnya terhadap jalan pikiran bukan saja Lenin tapi juga pemuka-pemuka
Komunis lain, jelas punya kedudukan lebih penting.
Juga ada peluang untuk
diperdebatkan apakah penghargaan atas terumusnya Marxisme tidak harus dibagi
antara Karl Marx dan Friederich Engels. Mereka berdua menulis "Manifesto
Komunis" dan Engels jelas punya pengaruh mendalam terhadap penyelesaian
final Das Kapital. Meskipun masing-masing menulis buku atas namanya
sendiri-sendiri tapi kerjasama intelektual mereka begitu intimnya sehingga
hasil keseluruhan dapat dianggap sebagai suatu karya bersama. Memang, Marx dan
Engels diperlakukan sebagai satu kesatuan dalam buku ini walaupun yang
dicantumkan cuma nama Marx karena (saya pikir saya benar) dia dianggap partner
yang dominan dalam arti luas.
Akhirnya, sering dituding orang
bahwa teori Marxis di bidang ekonomi sangatlah buruk dan banyak keliru. Tentu
saja, banyak dugaan-dugaan tertentu Marx terbukti meleset. Misalnya, Marx
meramalkan bahwa dalam negeri-negeri kapitalis kaum buruh akan semakin melarat
dalam perjalanan sang waktu. Jelas, ramalan ini tidak terbukti. Marx juga
memperhitungkan bahwa kaum menengah akan disapu dan sebagian besar
orang-orangnya akan masuk ke dalam golongan proletar dan hanya sedikit yang
bisa bangkit dan masuk dalam kelas kapitalis. Ini pun jelas tak pernah
terbukti. Marx juga tampaknya percaya, meningkatnya mekanisasi akan mengurangi
keuntungan kaum kapitalis, kepercayaan yang bukan saja salah tapi sekaligus
juga tampak tolol. Tapi, terlepas apakah teori ekonominya benar atau salah,
semua itu tidak ada sangkut-pautnya dengan pengaruh Marx. Arti penting seorang
filosof terletak bukan pada kebenaran pendapatnya tapi terletak pada masalah
apakah buah pikirannya telah menggerakkan orang untuk bertindak atau tidak.
Diukur dari sudut ini, tak perlu diragukan lagi Karl Marx punya arti penting
yang luarbiasa hebatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar