Social Icons

Kamis, 01 November 2012

Pola Pembelajaran di Pesantren


Judul Buku               :pola pembelajaran di pesantren
Nama Penulis           :Drs. Maksum, MA
Tahun Terbit            :2003
Tebal Buku               :134 Halaman
Di terbitkan              : oleh jendral kelembagaan Agama Islam

BAB 1 PENDAHULUAN
A.    Sejarah kemunculan pesantren
                Pesantern merupakan lembaga pendidikan dan pengajaran islam di mana di dalamnya terjadi interaksi antara kyai atau usdaz sebagai guru dan para santri sebagai murid dengan mengambil tempat di masjid atau di halaman-halaman asrama(pondok untuk mengaji dan membahas buku-buku teks ke agamaan karya ulama masa lalu.
Jauh sebelum masa kemerdekaan: pesantren telah menjadi sistem pendidikan nusantara, hampir di seluruh pelosok nusantara, khususnya di pusat-pusat kerajaan isalam telah terdapat lembaga  pendidikan yang kurang lebih serupa walaupun menggunakan nama yang berbeda-beda seperti meunasah di Aceh, Surau di Minangkabau dan pedsantren di jawa. Namun demikian, secara historis awal kemunculan dan asal usul semua itu masih kabur.

LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM


A.landasan filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum ialah pentingnya rumusan yang didapatkan dari hasil berpikir secara mendalam, analisis, logis, sistematis dalam merencanakan, melaksanakan, membina dan mengembangkan kurikulum baik dalam bentuk kurikulum sebagai rencana (tertulis), terlebih kurikulum dalam bentuk pelaksanaan di sekolah.

PELAJAR MASA KINI


Oleh : Aceng Qodir Khoerul Afandi[1]

Indonesia merupakan Negara yang berkembang,  merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, namun sumber daya manusia di Indonesia patut di pertanyakan oleh kita,  karna saat kita melihat seorang  pelajar masa ini, yang merupakan pelajar yang tak pernah ada perasaan tentang dirinya yang menyandang status sebagai pelajar, tidak sedikit para pelajar yang terlibat kriminalitas. Entah siapa yang salah....!.  Padahal pihak sekolah memberikan pengajaran yang positif, para pelajar tidak pernah di ajarkan untuk berbuat kriminal, contohnya tawuran antara pelajar, sebenarnya problem ini harus di pikirkan oleh para orang tua yang ada di sekolah maupun orang tua yang ada di rumah, bukan acuh saja dengan keadaan yang bisa meruksak mutu pendidikan di negri tercinta ini.